Jumat, 31 Mei 2013

Borneo


Borneo...... Pulau yang tak pernah terpikirkan untuk aku tinggali. Bahkan aku singgahi saja. Tapi memang inilah salah satu pulau yang pernah aku tinggali. Tepatnya di Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat. 3 Oktober 2011 perjalanan ke Sintang dimulai. Butuh waktu 3 hari untuk sampai ke sana dari kota Klaten tempat ku dilahirkan. Dimulai dari perjalanan darat dari Kota Klaten menuju Jakarta. Butuh waktu lebih dari 12 jam dengan menggunakan travel. Kemudian dilanjutkan dengan penerbangan dari Soekarno Hatta ke Supadio Airport selama 1,5 jam. Masih lanjut lagi dengan bus dari ibu kota Provinsi Kalimantan Barat menuju kota kecil yang bernama Sintang selama kurang lebih 10 jam. Perjalanan tak semulus yang kalian bayangkan. Banyak cerita konyol dan tolol yang terjadi selama 3 hari itu. Kalau pun saya tulis semua mungkin itu tak akan cukup. Mungkin hanya sebagian yang akan aku ceritakan kepada kalian. 
Itu adalah kawan-kawan ku di Borneo. Mereka juga dari Jawa sama seperti aku. Dimulai dari mba Ning di Sanggau, mba Tri di Pontianak, mba Selvy di Singkawang, mba Telda yang asli Pontianak. Ada juga mas Danang, mas Wahyu, mas Eko, lek Kas, mas Randy dan Antok.
Tak lupa ada mba Maret yang asli Jogja. Ada juga pak Bos Sigit dari Solo yang terdampar di Ibukota Kalimantan Barat, Pontianak. Pak Big Bos Heri suami dari Mba Yekti. Mas Iqbal yang ngurus Gudang asli Sintang tapi katanya ada turunan Jawa Pekalongan, si Aji dari Purwokerto. Mas Iwan yang ada di Pos Melawi, dia asli Sukoharjo. Mba Ratna istri mas Iwan yang asli Purworejo. Dia jadi guru di Pinoh. Pak Edi sales senior di Sintang yang berasal dari Cawas, tetangga kecamatan dengan tempat tinggalku. Mas Hendra mantan Eksekutif Marketing Buku di tempat ku dulu magang ini. Dia asli Kalimantan, tinggalnya dulu di dekat stadion Baning, Sintang. Sekarang dia jadi pengajar di sebuah sekolah dasar di sana. Mereka semua tak ada di foto. Tapi mereka tak pernah ku lupa.
Mereka mengjariku banyak hal. Dari mereka aku banyak belajar. Belajar menghadapi pekerjaan pertamaku. Belajar menghadapi orang lain. Belajar belajar dan  belajar. 
Senang pernah mengenal mereka. Mungkin saat ini kita sudah tak bersama, tapi kalian tak akan pernah aku lupakan.
Supadio Airport
 Pulang ke Jogja dianter mba Utrit di Bandara Supadio Pontinak, Kalimantan Barat.